Minggu, Mei 19, 2024

Keamanan digital tak cuma terkait masalah teknis. Penguatan mental juga penting dijaga

Must read

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo gencar menyosialisasikan literasi digital untuk membangun masyarakat digital yang bijak. Kampanye literasi digital dilakukan dalam format webinar dan diselenggarakan secara serentak. Setiap pelaksanaannya, ada empat pilar literasi digital yang dikenalkan kepada masyarakat, yaitu digital skill, digital ethic, digital culture, dan digital safety. Salah satu kegiatan webinar digelar untuk masyarakat Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari ini, Kamis (18/11/2021).

Salah satu narasumber, Faqih Shomadi yang merupakan Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kemenag Gunungkidul, menyampaikan materi dari pilar etika digital. Ia menjelaskan, etika dalam bermedia digital sangat penting untuk menjaga kenyamanan antar pengguna. Sebab, ruang digital merupakan media komunikasi global yang melintasi batas ruang dan waktu, beragam budaya, dan multikulturalisme lainnya.

Sebagai ruang yang bebas, pengguna atau warganet dapat berpartisipasi dan menjalin jejaring sosial baik menggunakan identitas asli maupun sebagai anonim. Akan tetapi berbagai macam fasilitas dalam internet memungkinkan seseorang untuk bertindak tidak etis. Di sinilah peran etika dalam menggunakan teknologi digital.

Forum digital mempunyai aturan dan tata tertib yang menyangkut batasan dan cara terbaik dalam memanfaatkan internet. Kemampuan beretika digital kemudian didefinisikan sebagai kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital atau netiket dalam kehidupan sehari-hari.

“Menggunakan media digital mestinya diarahkan pada satu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan. Dalam bermedia harus dilakukan dengan penuh kesadaran, jujur, bertanggung jawab, dan selalu membagikan kebajikan,” jelas Faqih Shomadi.

Setidaknya ada sepuluh kompetensi literasi digital yang mesti dipahami sebagai landasan dalam menerapkan etika berdigital. Yaitu, kemampuan dalam mengakses ruang digital untuk menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi, dan mengevaluasi data dan informasi sebelum memproduksi atau mendistribusikan konten. Serta dapat berpartisipasi dan berkolaborasi menciptakan ruang digital yang nyaman.

“Kompetensi tersebut berlaku baik ketika melakukan komunikasi antara one to one atau one to many. Sedangkan netiket komunikasinya adalah menghargai privasi orang lain, dalam komunikasi tertulis harus berhati-hati menggunakan huruf kapital, berkomunikasi dengan sopan santun,” jelasnya.

Sementara, dari sisi keamanan digital, Jafar Ahmad, direktur lembaga survei IDEA institute Indonesia, menambahkan, anak-anak usia dini dan remaja perlu diedukasi tentang pentingnya aman dalam bermedia. Hal tersebut berkaca pada kondisi saat ini di mana anak usia dini sudah bisa diharuskan bisa mengakses dan menggunakan teknologi digital.

Semakin canggih teknologi, semakin ada saja celah yang dicari untuk melakukan kejahatan. Kejahatan di internet inilah yang perlu diwaspadai. Kejahatan digital tidak hanya dapat mengancam keamanan digital, tetapi juga keamanan mental penggunanya. Dewasa ini kejahatan digital tidak hanya soal peretasan dan malware tetapi juga penipuan, hoaks, perundungan, dan cyber stalking.

“Langkah keamanan standar yang dapat diupayakan adalah dengan menyimpan data rahasia secara offline, menggunakan kata sandi yang kuat untuk melindungi perangkat dan identitas digital, mengaktifkan otentikasi dua langkah. Menghindari tautan yang mencurigakan dan selalu memeriksa keandalan situs sebelum berselancar,” jelas Jafar Ahmad.

Keamanan digital isu paling penting dari seluruh isu dalam transformasi digital, penjahat digital kerap menggunakan kelengahan pengguna untuk beroperasi. Sehingga, tidak hanya keamanan secara teknis, penguatan mental juga menjadi hal penting yang harus dijaga.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article