Minggu, Mei 19, 2024

Kreativitas tanpa batas, semua bisa dari rumah dan gratis

Must read

Kreativitas tidak mengenal tempat dan waktu. Masa pandemi justru memacu content creator maupun pekerja seni untuk sebanyak mungkin menangkap peluang dan berkreasi menghasilkan karya-karya digital.

Princeton Brigde Year On-site Director Indonesia, Sani Widowati, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (16/7/2021), mengakui cara bekerja telah berubah dari era analog menjadi era digital. “Cara kita bekerja pun berubah,” ucapnya.

Pada webinar bertema Pacu Produktivitas Melalui Transformasi Digital kali ini, Sani menjelaskan pandemi membuat orang lebih banyak aktivits di rumah. “Semua bisa dari rumah dan gratis banyak kegiatan yang bisa diakses di dunia digital dengan cara tanpa berbayar, sesuai minat, bakat, hobi dan cita-cita,” kata dia.

Bekerja di era digital dengan sarana alat baru akan lebih cepat selesai dan lebih mudah. Komunikasi dengan rekan kerja bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Semua sudah terdigitalisasi dan mudah disusun, sehingga mudah melacaknya.

Sedangkan bekerja pada era analog selain membutuhkan waktu lebih lama, komunikasi pun lebih rumit dan membosankan. Pengaturan data dilakukan secara manual dan akan lebih banyak membutuhkan kertas. “Cara bekerja zaman telah berubah dari era analog menjadi era digital, cara kita bekerja pun berubah,” tambahnya.

Kemudahan bekerja di era digital tidak memerlukan persyaratan yang rumit, cukup kuasai ilmunya. Ini adalah cara pertama sebelum terjun ke era digital. Artinya kecakapan digital sangat penting. Setidaknya ada empat hal yang perlu dikuasai yaitu keterampilan digital, etika dunia digital, budaya digital dan keamanan digital. Itu saja.

“Memasuki dunia digital fokuskan dengan apa yang dicari, dibutuhkan dan diminati, agar tidak kehilangan arah karena luasnya dunia digital,” saran dia.

Narasumber lainnya, Content Creator PadasukaTV, Yusuf Mars, menyampaikan fakta dan angka menunjukan bahwa digitalisasi adalah masa depan untuk bisnis dan dimensi kehidupan. Namun, realitas digital baru saat ini secara tajam memperlebar kesenjangan.

Pandemi global menunjukkan pentingnya transformasi digital dalam berbagai dimensi kehidupan umat manusia. Transformasi digital sebelumnya merupakan tujuan jangka panjang bagi banyak bisnis karena biaya dan kompleksitas, kini justru dipercepat karena urgensinya.

Yusuf yang pernah menjadi jurnalis sosial politik dan keagamaan majalah Panji Masyarakat ini menjelaskan jumlah pengguna internet mencapai 202 juta. Berdasarkan data survei indeks literasi digital nasional 2020 di 34 provinsi di Indonesia, akses terhadap internet ditemukan kian cepat, terjangkau dan tersebar hingga pelosok.

Pada Januari 2021, dari total 274,9 juta penduduk di Indonesia, 170 juta di antaranya telah menggunakan media sosial. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu untuk mengakses sosmed 3 jam 14 menit.

Dipandu moderator Danys Citra, webinar juga menghadirkan narasumber Nuralita Armelia (Fasilitator Nasional), Tommy Widiyanto (Pekerja & Pengembang Media Seni) dan Komo Ricky (Actor dan TV Presenter) selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article