Jumat, Mei 10, 2024

Membangun kultur integritas bangsa melalui PPATK Integrity Forum

Must read

Refleksi Karakter dan Jati Diri Bangsa

Guna membangun kultur integritas bangsa, sekaligus memperkuat komitmen pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menyelenggarakan kegiatan PPATK Integrity Forum.

PPATK Integrity Forum menjadi forum yang diisi oleh tokoh bangsa yang telah teruji integritas dan kredibilitasnya dalam membangun Indonesia. PPATK Integrity Forum mengusung tema “Refleksi Karakter dan Jati Diri Bangsa”.

Dalam edisi perdananya, Prof. Emil Salim didapuk sebagai sosok yang mengisi PPATK Integrity Forum dengan tema “Membangun Integritas Bangsa dengan Ilmu dan Keteladanan”.

Kepala PPATK, Dr. Dian Ediana Rae menyebut bahwa integritas adalah kata yang mudah diucapkan, namun sulit dilaksanakan.

Persoalan bangsa demikian besar membelit, dengan berbagai perkara hukum yang terus menghiasi pemberitaan setiap harinya. Kejahatan ekonomi juga bergerak semakin masif dan kompleks, yang mengakibatkan adanya gangguan yang nyata dalam integritas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia. Bila dirunut asalnya, semuanya berpangkal pada belum terbangunnya kultur integritas di negeri ini.

“Atas dasar inilah, PPATK Integrity Forum menjadi penting dan krusial guna penanaman nilai integritas bangsa ini. PPATK Integrity Forum juga sekaligus menjadi ikhtiar kita bersama dalam membangun negeri berlandaskan moral dan segenap nilai luhur lainnya,” kata Kepala PPATK.

Prof. Emil Salim dalam pemaparannya menyampaikan bahwa secara konseptual, integritas merupakan sikap, perilaku berlandaskan nilai moral, akhlak, dan etika. Nilai integritas digerakkan dalam kerangka hubungan manusia dengan Tuhan, sekaligus hubungan antar sesama manusia. Guru Besar Universitas Indonesia ini juga menguraikan bahwa terdapat tiga prinsip yang terkandung dalam integritas.

Pertama, beragama. Keyakinan dalam berketuhanan akan selaras dengan rasio dan perilaku, yang berlaku bagi seluruh agama tanpa terkecuali.

Kedua, moral. Moral merupakan kekuatan pendorong integritas. Dengan moral, seorang manusia akan memahami, mengetahui, merasa, dan menghayati.

“Yang ketiga, integritas didorong oleh kemampuan akal berkembang, melalui ilmu dan belajar,” tutur pria yang juga dikenal sebagai pakar lingkungan hidup tersebut.

Dalam penyampaiannya, ia juga menekankan agar seluruh insan PPATK, termasuk seluruh pemangku kepentingan di bidang anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme, untuk terus menjaga integritas.

Ia menegaskan bahwa tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme adalah karakter kejahatan yang kotor, dan untuk menyapunya diperlukan sapu yang bersih.

“Sapu yang bersih adalah perumpamaan terbangunnya kultur integritas dalam mewujudkan tugas mulia menegakkan hukum sekaligus membangun bangsa ini,” lanjutnya.

PPATK Integrity Forum akan menjadi rangkaian seri yang berkelanjutan, dengan menghadirkan tema dan narasumber yang teruji integritasnya. Keberadaannya menjadi bukti komitmen PPATK dalam mendukung penegakan hukum, sekaligus ikut menjaga stabillitas perekonomian dan integritas sistem keuangan. PPATK Integrity Forum juga menjadi salah satu upaya untuk membangun Indonesia yang maju dan bermartabat.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article