Selasa, Mei 14, 2024

Poco dobrak pasar smartphone Indonesia, apa resepnya?

Must read

Pasar smartphone di Indonesia semakin kompetitif. Ini ditandai dengan kian banyaknya produk dan merek yang bersaing untuk menyasar pasar. Dilansir dari Newzoo (2020), terdapat lebih dari setengah masyarakat Indonesia (61,7%) sudah memiliki smartphone. Sedangkan menurut IDC (2021), 88% pasar smartphone di Indonesia selalu didominasi oleh 5 brand.

Para pengguna smartphone di Indonesia juga semakin selektif dalam memilih produk. Mereka menginginkan smartphone yang tak hanya andal sebagai alat komunikasi, tapi juga sesuai dengan gaya hidup mereka. Pengguna yang suka bermain mobile game tentu butuh smartphone yang memiliki spesifikasi berbeda dibandingkan pengguna smartphone yang menggunakannya untuk streaming drama Korea atau untuk fotografi dan vlogging.

Poco melihat kondisi ini sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang untuk menjadi berbeda dan mendobrak pasar dengan menghadirkan produk-produk smartphone yang memiliki performa ekstrem dan harga ekstrem untuk memenuhi kebutuhan anak-anak muda Indonesia. 

Independensi brand yang membawa prestasi

Sejak Poco menjadi brand independen pada awal 2021 lalu dan terpisah dari Xiaomi, POCO menjadi lebih fleksibel dalam berstrategi untuk terus mewujudkan komitmen dan nilai POCO yang Berani, Beda, dan Mendobrak.

“Keputusan untuk menjadi brand independen merupakan langkah berani yang harus POCO lakukan agar dapat mendobrak batasan sebuah produsen smartphone. Di era saat ini, menghadirkan produk inovatif saja tidak cukup. Sebuah brand perlu untuk memahami karakter dan gaya hidup pelanggan agar dapat membangun koneksi yang lebih personal,” ujar Andi Renreng selaku Head of Marketing Poco Indonesia. 

Dengan penerapan strategi ini, di sepanjang tahun 2021 Poco meluncurkan berbagai varian smartphone yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai utama Poco.

Dimulai dari Poco M3 “The New Entry Level Killer” yang diluncurkan pada awal tahun 2021, kemudian Poco F3 5G “Flagship Killer Reborn” yang hadir dengan SOC flagship Snapdragon 870 dan layar super AMOLED yang kini masih terus menjadi buruan penggemar teknologi, disusul Poco X3 Pro yang disebut “The Beast” dengan chipset flagship Snapdragon 860 di kelas harga 3,5 jutaan, juga Poco M3 Pro 5G yang merupakan “The Real 5G Killer”, menjadi smartphone berkemampuan 5G dengan harga ekstrem di kelasnya, hingga Poco X3 GT “Go Turbo” bagi penggemar performa super cepat.

Lewat produk-produk ini, Poco telah meraih berbagai pencapaian di Indonesia. Pada Agustus 2021, berdasarkan laporan riset Canalys untuk Q2 2021, Poco X3 Pro berhasil masuk ke daftar 10 besar produk smartphone favorit di Indonesia. Jumlah smartphone Poco yang terjual di Indonesia selama tahun 2021 juga jauh meningkat dibandingkan tahun 2020 yaitu sebanyak 1,6 juta unit. Jumlah ini merupakan sebelas kali lipat dari penjualan smartphone Poco pada 2020.

Strategi mendobrak pasar

Tahun 2022 menjadi momen bagi Poco untuk semakin mendekatkan diri kepada pangsa pasar, baik secara digital maupun pendekatan lewat komunitas. Berbagai rencana telah dirancang untuk mengecilkan jarak dengan para Poco Fans, misalnya dengan memberi dukungan kepada subkultur yang digemari oleh anak muda tanah air, seperti seni graffiti, musik rap, breakdanceskatee-sport, dan segmen-segmen lainnya.

Lebih dari itu, kehadiran para Poco Icons turut menambah value brand dalam memberikan inspirasi kepada anak-anak muda untuk terus berkarya sesuai passion dengan berani mendobrak batasan.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article