Selasa, Mei 21, 2024

Mau tetap relevan dengan hari ini?

Must read

Untuk tetap relevan dengan kekinian, setiap pemimpin patut terus menggali dirinya, cek kembali dengan pertanyaan sederhana: “Hal baru apa saja yang harus saya lakukan sekarang agar menjadi lebih efektif memimpin?”

Para eksekutif zaman sekarang, jika ingin efektif memimpin dan eksistensinya berlanjut, tidak terancam punah seperti dinosaurus, sepatutnya segera menanggalkan kebanggaannya pada sukses masa lalu. Itu sesungguhnya merupakan beban dalam pendakian menuju ke level berikutnya.

Sukses bisa menjadi jebakan jika kita tidak bijak menginterpretasikannya. Sukses kemaren itu impermanence.

Tantangan hari ini lebih membutuhkan kehadiran sepenuhnya diri kita, keberanian kita merambah wilayah baru, sikap rendah hati mengakui diri tidak sempurna dan memerlukan pertolongan pihak lain, serta disiplin meningkatkan efektivitas. Mampu menghadirkan diri dalam format baru, meningkatkan peluang mereguk hidup lebih baik di dunia.

Di era knowledge worker lebih berperan sekarang, anggota tim bisa saja terdiri dari orang-orang yang lebih pintar dari kita dalam bidang keahlian tertentu. Adab memimpin yang masih membawa-bawa semangat kolonial, bahwa bos selalu dapat menyediakan sederet solusi dan merasa selalu paling benar, dapat menyebabkan kerusakan kualitas human relationship dengan anak buah. Bukankah Anda sudah melihat atau merasakan faktanya?

Ini salah satu pilihan solusi. Apakah Anda punya keberanian emosional untuk mengajukan enam pertanyaan mendasar kepada direct reports saat dialog one on one secara berkala:

  1. Organisasi kita tengah mengarah kemana?
  2. Anda sendiri sedang menuju kemana?
  3. Langkah-langkah apa yang menurut Anda sudah Anda lakukan dengan benar?
  4. Apa saran-saran Anda untuk memperbaiki keadaan?
  5. Bagaimana saya dapat membantu Anda?
  6. Apa saja saran Anda bagi saya agar dapat menjadi atasan yang lebih efektif?

Sebulan sekali perlu kita investasikan waktu untuk melakukan dialog tersebut. Ini akan meningkatkan mutual responsibility. Kami para coaches berbasis Marshall Goldsmith Stakeholder Centered Coaching sudah membuktikannya. 

Di kalangan eksekutif masih ada yang belum nyaman dengan pola pendekatan yang common senses tapi belum common practice itu. Jawaban-jawaban lugas dari anggota tim dapat menyebabkan dada Anda terasa sesak.

Para ekesekutif yang kadar coachability-nya tinggi bersedia didampingi coach sebagai fasilitator perubahan, sekaligus membantu meningkatkan kompetensi diri mereka.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article