Minggu, Mei 12, 2024

Menakar kapasitas kepemimpinan kuantum capres dan cawapres Indonesia

Must read

Pada Rabu 25 Oktober 2023 lalu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden Indonesia (Pilpres) 2024.

Momen tersebut sekaligus menandakan Indonesia resmi memiliki 3 pasang putra terbaik bangsa Indonesia yang akan berkontestasi dalam pesta demokrasi akbar Pilpres 2024 demi memperebutkan kursi kepemimpinan atas 270 juta jiwa penduduk Indonesia.

Adapun dua pasangan calon (paslon) lainnya yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ketiga pasang paslon ini tentu akan beradu ide, gagasan dan program masing-masing dalam masa kampanye Pilpres 2024 kelak. Yang menarik, Andrew Tani, Bapak corporate culture Indonesia sekaligus Founder dan CEO Andrew Tani & Co, mengajak masyarakat untuk turut menilai kapasitas kepemimpinan kuantum dari ketiga paslon Pilpres 2024.

“Saya mengajak kita semua untuk melihat lebih jauh mengenai tingkat kepemimpinan kuantum dari ketiga paslon tersebut, yang diukur dengan merujuk pada konsep inti dalam paradigma kepemimpinan saya,” urai Andrew dalam keterangannya kepada media massa.

Andrew, sapaannya, menerangkan, secara singkat, kepemimpinan kuantum merupakan konsep kepemimpinan yang mengadopsi prinsip-prinsip fisika kuantum dalam konteks manajemen dan kepemimpinan organisasi, baik itu organisasi bisnis, sosial, maupun negara. Era kuantum akan menggantikan era digital. Era ini akan menghadirkan goncangan baru yang signifikan dan lebih dahsyat lagi, ditandai ketika komputer kuantum memasuki dunia kerja.

Secara sederhana, komputer kuantum menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum untuk melakukan komputasi. Ini berarti bahwa, berbeda dengan komputer konvensional yang menggunakan bit sebagai unit dasar informasi, komputer kuantum menggunakan qubit yang memungkinkan mereka untuk menjalankan perhitungan yang jauh lebih kompleks dengan kecepatan yang sangat tinggi.

“Era ini bukan hanya soal teknologi yang lebih canggih, tetapi juga akan menciptakan generasi baru manusia yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan komputasi yang tak terbayangkan sebelumnya,” Andrew menerangkan.

Berangkat dari konsep tersebut, kepemimpinan kuantum mengacu pada tuntutan yang sebaiknya dipersiapkan dari sekarang. “Kepemimpinan kuantum dibutuhkan di era saat ini karena era ini ditandai oleh perubahan yang cepat dan ketidakpastian yang tinggi,” jelas Andrew.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article