Selasa, Mei 7, 2024

Pengguna global LinkedIn Learning meningkat selama Covid-19

Must read

Pandemi telah menghantam beberapa industri di Indonesia sebagai akibat dari permintaan yang rendah dan kebijakan untuk pembatasan sosial berskala besar dalam dua bulan terakhir. Tantangan yang kita rasakan di sebagian besar wilayah di Indonesia juga mencerminkan situasi yang banyak dialami negara lain di dunia.

Meskipun pemerintah akan melonggarkan pembatasan sosial berskala besar Covid-19 untuk sebagian besar wilayah di Indonesia, perusahaan-perusahaan besar, usaha kecil-menengah, dan profesional telah merasakan dampak dari pandemi ini.

Selama ini, berdasarkan pengamatan, para pekerja profesional dan dunia bisnis telah belajar dan terus berusaha untuk beradaptasi memasuki periode normal yang baru (new normal).

Banyak yang mulai lebih memperhatikan pentingnya belajar secara berkelanjutan.

  • Bagi para profesional yang berjuang beradaptasi untuk bekerja dari jarak jauh (remote), mereka mempelajari cara-cara baru untuk mengatasi stres (di rumah dan pekerjaan) atau memiliki keterampilan baru yang diperlukan untuk mengelola tim dari jarak jauh.
  • Untuk pencari kerja, mereka mempelajari keterampilan baru dalam menghadapi pasar kerja yang sulit, atau bahkan meningkatkan keterampilan yang telah mereka miliki saat ini.
  • Untuk usaha kecil hingga menengah, mereka mungkin mempelajari cara menjalin hubungan dengan klien dari jarak jauh, atau memahami cara melindungi keuangan mereka di masa-masa sulit.

Pada April 2020, pengguna LinkedIn Learning di seluruh dunia menghabiskan waktu untuk menonton 7,7 juta jam konten. Jumlah ini merupakan peningkatan sebanyak tiga kali lipat dari jumlah jam di Februari dan dua kali lipat dari jumlah pada bulan Maret.

Peningkatan ini meningkat signifikan khususnya bagi para manajer dan pencari kerja, serta mereka yang ada di industri Rekreasi dan Perjalanan.

Peningkatan terjadi pada saat tingginya tingkat pekerjaan yang dilakukan dari rumah (WFH) secara global, sebagai akibat dari pandemi coronavirus (Covid-19). Progam keterampilan yang paling banyak diikuti adalah: “Zoom” dengan peningkatan +6086%, pekerjaan virtual dengan peningkatan +5804%, dan telecommuting di + 5705%.

Feon Ang, Vice President, Talent and Learning Solutions, Asia Pacific mengatakan, “Pandemi global ini telah memengaruhi kehidupan profesional dan pribadi kita. Kita telah melihat bahwa jumlah perekrutan telah menurun di seluruh dunia. Juga, banyak organisasi telah mengalihkan tenaga kerja mereka untuk bekerja dari jarak jauh.”

Terlepas dari posisi Anda dalam karier, ada baiknya mengambil keterampilan baru atau mengasah keterampilan Anda saat ini, selama pandemi ini terjadi. Untuk pencari kerja, mengasah keterampilan wawancara dan belajar untuk berkembang dan memanfaatkan jaringan mungkin akan bermanfaat.

Bagi para profesional, keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan jarak jauh sangat penting untuk dikembangkan. Bagi para pemimpin, memahami bagaimana mengelola tim secara virtual, menjaga keterlibatan anggota tim, dan mempertahankan budaya organisasi agar tetap hidup merupakan hal yang penting.

Selain itu, keterampilan lunak tetap relevan/ diperlukan di berbagai pekerjaan. Kreativitas, persuasi, kolaborasi, kemampuan beradaptasi, kecerdasan emosional merupakan lima besar soft skill yang paling dibutuhkan pada 2020.

Mempelajari cara-cara baru untuk bekerja dalam situasi saat ini atau terbuka untuk peluang yang ada seperti mempelajari kembali keterampilan yang sudah dimiliki atau mengasah keterampilan akan membantu para profesional untuk mengembangkan keterampilan yang dapat bermanfaat di masa depan.

Misalnya, hari ini, kerja jarak jauh semakin menjadi harapan untuk tenaga kerja multigenerasi. Faktanya, survei global menunjukkan bahwa 45% pemimpin senior mengatakan mereka mempertimbangkan peralihan yang lebih permanen ke kegiatan atau konferensi virtual, dan 44% mengatakan mereka mengevaluasi kebijakan kerja jarak jauh yang lebih permanen. Ini mungkin mengindikasikan bahwa hal tersebut akantetap dipertahankan.”

Arya Damar, Presiden Direktur Lintasarta berbagi pandangannya tentang pentingnya pembelajaran virtual untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan karyawannya, “Dunia bisnis akan terus berubah, dan untuk menghadapi ketidakpastian kita perlu memahami apa yang bisa terjadi di masa depan. Oleh karena itu, kecepatan dalam belajar telah menjadi salah satu keterampilan prioritas utama Lintasarta, kami selalu mendorong karyawan untuk berkembang. Khususnya selama masa sulit ini, penting bahwa pembelajaran terus berlanjut, bahkan jika itu tidak dapat terjadi secara langsung.”

“Penerapan Linkedin Learning adalah tindakan yang kami pilih untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan karyawan kami sekaligus memberikan kesempatan tanpa batas bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan mereka dengan cara yang paling fleksibel. Itu selalu menjadi komitmen kami untuk terus mengembangkan sumber daya manusia kami, dan kami percaya bahwa transformasi digital akan terus menjadi kebiasaan di masa depan,” tambahnya.

Bank OCBC juga berbagi pandangan mereka tentang memasuki new normal, “Pada masa sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya, kita memasuki era new normal di mana ada begitu banyak wilayah yang belum terpetakan yang harus kami jelajahi, sehingga, kebutuhan belajar semakin meningkat untuk memahami praktik-praktik baru ini, dan berbagai strategi untuk tetap bertahan.”

OCBC memiliki tujuh pilar pembelajaran, yang disebut “Future Smart” yang berfokus pada teknologi dan data, pemasaran dan komunikasi, risiko baru, serta kepemimpinan. Pilar-pilar ini menjadi titik awal bagi karyawan untuk mengeksplorasi beragam pilihan kursus pembelajaran online yang juga memberi kami banyak fleksibilitas mengenai apa, di mana, dan kapan kami belajar.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article