Jumat, Mei 3, 2024

SOVLO buka peluang kolaborasi seluas-luasnya dengan ilustrator

Must read

Sejak kecil sudah hobi menggambar, di awal tahun 2021 Joanne mencoba ilustrasi digital. Metode inilah yang digunakannya untuk melahirkan karya untuk SOVLO. Perkenalan Joanne dengan SOVLO sendiri dimulai lewat Instagram, saat SOVLO sedang mengeksplorasi tema Colourful Indonesia. 

“Ketika mulai kontak dengan SOVLO, saya diminta mengangkat tema Colorful Indonesia. Cukup luas dan memicu saya mencari hal baru di luar budaya, flora atau fauna. Akhirnya saya tertarik mengangkat tema pahlawan nasional, karena pahlawan memiliki latar belakang seperti suku, ras, dan agama yang berbeda-beda, tetapi punya satu tujuan untuk Indonesia. Jadi orang yang berjuang itu beragam. Dari situlah, saya menemukan Colourful Indonesia versi saya, kemudian dituangkan SOVLO sebagai produk fesyen, salah satunya kemeja” jelas Joanne. 

Mirip dengan pengalaman Joanne, Melissa (MelissaChaw13) juga menemukan SOVLO lewat Instagram. “Alasan saya mengajukan karya ke SOVLO karena baru pertama kali menemukan ada wadah bagi ilustrator lokal untuk mewujudkan karyanya menjadi produk,” ucap Melissa yang tercatat sebagai mahasiswa di sebuah PTN ini.

Ilustrasi karya Melissa yang penuh warna dan fun diwujudkan menjadi beberapa jenis produk fesyen, mulai dari kemeja, tas, hingga laptop sleeve. Guratan ilustrasinya ini, mengantar Melissa berhasil menjadi salah satu ilustrator SOVLO dengan hasil penjualan terbesar.

Selain mendapatkan penghasilan tambahan, secara keseluruhan, pengalaman berkolaborasi dengan SOVLO sangatlah berkesan. Hal ini diutarakan Moudy Angela (sketchymo.id), illustrator SOVLO yang juga ibu rumah tangga dengan 2 anak yang gemar mengisi waktunya dengan membuat ilustrasi. 

Moudy Angela mengaku selain mendapatkan penghasilan tambahan, secara keseluruhan, pengalaman berkolaborasi dengan SOVLO sangatlah berkesan.

“Saat mulai berkolaborasi, saya diajak main ke tempat produksi dan bertemu dengan para pekerja dan penjahit. Hal ini yang membedakan kolaborasi saya dengan yang sebelumnya. Baru pertama kali dibolehkan melihat tempat produksi dan kami sebagai ilustrator dianggap sebagai keluarga. Ini membuat saya ingin bisa terus kolaborasi dengan SOVLO,” ungkap Moudy. 

Ketiga ilustrator ini juga memuji sistem bagi hasil yang diterapkan SOVLO, karena bisa menguntungkan mereka juga sebagai ilustratornya, apalagi saat ini SOVLO juga telah hadir dengan toko offline di POS Bloc, Urban Farm PIK, Pantjoran PIK dan Matalokal MBloc Space, tidak cuma di online marketplace seperti Tokopedia dan Shopee. 

“Sistem bagi hasil yang diterapkan SOVLO juga sangat terbuka. Perhitungannya detail dan transparan. Kami bahkan pernah zoom bersama untuk membahas perhitungan penjualan produk, jadi ilustrator lain juga saling tahu dan tidak ada kesalahpahaman. Rasio pembagiannya juga cukup menguntungkan dibanding kolaborasi saya sebelumnya dengan brand lain,” tambah Moudy Angela.

Suksesnya kolaborasi dengan 15 ilustrator, mendorong SOVLO untuk secara resmi meluncurkan kampanye Bangga Ilustrator Lokal di akhir tahun lalu. Langkah SOVLO ini juga didukung oleh ilustrator-ilustrator yang sudah berkolaborasi dengan SOVLO.

“Dengan menggandeng lebih banyak ilustrator dengan beragam latar belakang, kami ingin SOVLO bisa menangkap ide, aspirasi, gaya dan estetika modern khas Indonesia yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah. Jika memang estetikanya bisa menarik perhatian masyarakat, maka perlu kita tumbuhkan bersama,” tutur Lidya Valensia.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article