Jumat, Mei 10, 2024

Sumbangan Danone ke Palestina mencapai Rp3,13 miliar

Must read

“Bukan jumlah investasinya yang menarik, melainkan identitas para investor, Danone akan memimpin putaran investasi. Bagi Danone, ini adalah investasi strategis dalam sebuah perusahaan food-tech Israel yang akan mengarah pada kolaborasi strategis pertama di dunia, untuk mengembangkan komponen susu olahan yang akan menjadi pengganti susu ibu,” papar Jerusalem Post (22/5).

Maraknya kampanye aksi boikot Danone Aqua tak pelak membuat Danone Indonesia sibuk memberikan klarifikasi. November lalu, Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin berupaya menangkis isu miring terhadap perusahaannya, dengan beralasan bahwa Danone tak punya pabrik di Israel dan tak punya afiliasi politik apa pun di seluruh dunia.

“Danone merupakan entitas bisnis yang tidak memiliki keterkaitan atau melibatkan diri dalam pandangan politik ataupun hal-hal di luar wilayah bisnis,” kata Arif dalam rilis kepada media (13/11). 

Sejauh ini, nilai donasi tercatat Rp13,3 miliar dari Danone Indonesia ke warga Palestina, angkanya tentu tidak sebanding  dengan dana Rp50 miliar yang digelontorkan induk Danone ke hanya satu perusahaan start up Israel. 

Investasi Danone lainnya di Israel, ada penguasaan 20 persen saham Danone di perusahaan konglomerat makanan di Israel, Strauss Group. Strauss Group ini pendukung kuat militer Israel yang dikenal sangat brutal terhadap warga Palestina. 

Sebagai perusahaan besar yang taat governance, Danone memang terbuka atas informasi untuk publik. Termasuk kepemilikan saham penting perusahaan investasi terbesar di dunia bernama BlackRock yang ditanam di Danone. 

Tentakel investasi BlackRock dikenal menggurita di banyak perusahaan pembuat senjata tempur modern termasuk Lockheed Martin, RTX, Northrop Grumman, Elbit Systems, L3Harris Technologies, ThyssenKrupp, Caterpillar, Boeing, dan General Dynamics. 

Mirisnya, senjata modern buatan semua perusahaan yang dimodali BlackRock tersebut  digunakan militer Israel melakukan serangan acak di wilayah Palestina, di Jalur Gaza dan Tepi Barat. 

CEO BlackRock, Larry Fink secara terbuka menyatakan mendukung Israel. Ringan ia menyebut, Hamas sebagai “teroris” yang menyerbu Israel dan menjadi pemicu masalah di Jalur Gaza.  

“Invasi Hamas di Israel adalah tindakan mengerikan yang menciptakan ketakutan,” kata Larry Fink saat diwawancarai CNBC (13/10). “Kehadiran Kapal Induk USS Gerald Ford (ke Laut Tengah) adalah bentuk pernyataan luar biasa dari Amerika Serikat (AS). Situasinya sangat dinamis. Tentunya ini akibat mengerikan dari tindakan teroris Hamas, yang berdampak dengan hal-hal terkait Jalur Gaza.”

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article