Minggu, Mei 19, 2024

Tumbal Wadas

Must read

Oleh Made Supriatma

Anda barangkali sudah mendengarnya atau bahkan mengikuti dari dekat apa yang terjadi di Desa Wadas. Ini adalah sebuah desa yang terletak di Kab. Purworejo, Jawa Tengah. Kalau bukan karena batu andesit, ia tidak akan pernah menjadi pembicaraan nasional.

Mengapa batu andesit? Ya, hanya bongkahan batuan itu yang terkandung jumlah besar di perut bumi Wadas. Ini seperti cerita klasik wilayah dengan “kekayaan” sumber daya alam. Batu andesit lebih menjadi kutukan ketimbang berkah untuk penduduk Desa Wadas.

Batu-batu andesit tersebut diperlukan untuk membangun Waduk Bener, yang juga terletak di Purworejo. Waduk ini adalah bagian dari proyek strategis nasional yang dicanangkan oleh administrasi pemerintahan Presiden Jokowi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengeluarkan surat keputusan No. 509/41/2018 yang menetapkan Desa Wadas menjadi bagian lokasi penambangan batuan andesit ini. Penambangan ini akan dilakukan di tanah seluas 145 hektar, dan masih ditambah 8,64 hektar untuk jalan menuju tambang.

Penambangan dilakukan dengan meledakkan batu-batuan tersebut menjadi serpihan-serpihan kecil sehingga mudah diangkut.

Warga Desa Wadas menolak penambangan tersebut. Mereka kuatir bahwa penambangan tersebut akan mematikan 27 sumber mata air yang ada. Lahan pertanian dan hidup mereka sangat tergantung pada sumber-sumber air tersebut.

Proyek Waduk Bener yang menelan beaya Rp 2,06 triliun ini rencananya akan selesai dan diresmikan tahun depan. Ini tentu akan menjadi catatan keberhasulan dan warisan (legacy) dari Presiden Jokowi.

Menurut sumber pemerintah, bendungan ini akan menjamin aliran air untuk 13.589 hektar sawah yang sudah ada. Selain itu, 1,110 hektar sawah baru bisa dicetak.

Tidak itu saja, bendungan ini akan menjadi sumber air baku untuk masyarakat dengan kapasitas 1,500 liter per detik. Tidak lupa pula bahwa akan ada 6 Mega Watt listrik yang akan dihasilkan oleh Bendungan Bener ini. Dan kabarnya, Bendungan Bener akan mengurangi potensi banjir untuk Purworejo dan Kulonprogo dengan nilai reduksi banjir 8,73 juta m3.

Di atas kertas, semua indah dan optimistik.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article