Minggu, Mei 5, 2024

1.000 lebih peserta ikuti webinar cerdaskan generasi anak digital masa kini

Must read

Lebih dari 1.000 peserta antusias mengikuti webinar bertajuk ”Guru Millenial: Cerdaskan Generasi Anak Digital Masa Kini” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (17/11/2021).

Terkait tema tersebut, salah satu pembicara, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Klaten Kamidi mengungkapkan, guru sebagai pendidik profesional memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. “Peran guru dilakukan dalam rangka menguatkan potensi soft skill siswa,” kata Kamidi.

Kamidi menguraikan, peran guru saat mendidik dilakukan dalam rangka mengontrol progres kemampuan siswa. Lalu, saat melatih, dilakukan untuk menstimulasikan agar siswa siap dalam bermasyarakat. Kemudian saat membimbing, dilakukan dalam rangka meningkatkan keterampilan scientific siswa. Sedangkan saat mengarahkan, dilakukan dalam rangka mengoptimalkan potensi siswa.

“Kegiatan mengevaluasi dilakukan untuk membuat keputusan sebagai tindak lanjut atas penilaian potensi siswa dan saat menilai itu dilakukan dalam rangka mengukur potensi maksimal siswa,” kata Kamidi.

Oleh sebab itu, lanjutnya, di era digital ini guru juga perlu memahami pentingnya literasi digital. Agar mampu menggunakan media digital untuk berkomunikasi efektif, tidak merugikan orang lain, agar mampu menggunakan teknologi digital sesuai dengan aturan etika, memahami akan pandangan bagaimana teknologi seharusnya digunakan.

“Juga agar efektif untuk mencapai memperkuat kesadaran dan berpikir kritis terhadap berbagai dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Kamidi.

Kamidi menambahkan, teknologi digital memungkinkan orang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan keluarga teman dalam kehidupan sehari-hari atau dengan kolega kerja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dari tiap-tiap individu terutama generasi muda dalam memanfaatkan media digital secara bertanggung jawab memperkuat kompetensi memproses berbagai informasi dan memahami informasi.

“Dampak negatif internet itu harus dipahami dapat menimbulkan gangguan mental, gangguan kesehatan fisik, terpapar konten negatif, mengganggu relasi, pemicu perpecahan, makanya perlu pembiasaan literasi digital perlu baik sekolah dan keluarga juga lingkungan,” kata Kamidi.

Literasi digital di lingkungan keluarga dapat dilakukan seperti mendengarkan radio edukasi bersama keluarga, mendengarkan musik dari layanan streaming resmi, melihat video inspirasi tentang produk inovasi dari berbagai siswa, melihat video tutorial sampai menggunakan laptop tersambung internet untuk mengerjakan tugas sekolah.

“Kuatkan dampak positif internet bagi siswa untuk mudah mengakses informasi, mengenali kesehatan diri, kesempatan belajar yang meningkat, sosialisasi dan komunikasi,” ujar Kamidi.

Narasumber lain dalam webinar itu, praktisi pendidikan Imam Wicaksono mengatakan, kecakapan guru digital dapat dilakukan dengan cara lebih giat menulis. “Artinya keteladanan menulis, membuat contoh bermanfaat, hendaknya menjadi tren positif,” tuturnya.

Imam menilai, guru-guru juga harus memiliki etika keteladanan. Sebab pendidikan beretika tidak mudah digantikan oleh aplikasi digital hingga robot sekalipun. ”Guru perlu paham keamanan, memahami jejak digital dan teknik-teknik keamanan akun pribadi. Juga, diikuti dengan maklumat tertulis yang diberikan kepada setiap siswanya,” kata Imam.

Webinar yang dimoderatori Nabila Nadjib itu juga menghadirkan narasumber penerjemah Zulfan Arif, digital marketer A. Zulchaidir Ashary, serta Greget Kalla sebagai key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article