Budaya digital atau digital culture sudah menjadi tatanan kehidupan baru masyarakat, hal ini disampaikan Anif Solikhin Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Klaten, dalam webinar Program Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan PT Debindomulti Adhiswasti bekerjasama dengan Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Kamis, 23 September 2021.
Menurutnya, budaya digital sejatinya merupakan hasil olah pikir, kreasi, dan cipta karya manusia berbasis teknologi internet. Perkembangan budaya digital sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Digital culture sebagai gagasan yang bersumber penggunaan teknologi dan internet. Hal itu membentuk cara masyarakat berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat,” katanya.
Selain itu, dia mengatakan, partisipasi dalam seni budaya tradisional dan kontemporer. Bisa bergabung dengan berbagai kelompok seni budaya tradisional dan kontemporer, serta menjadi bagian dari kelompok penjaga dan pelestari bahasa daerah di masing-masing daerah.
Acara yang digagas Kominfo RI ini menghadirkan sejumlah pemateri handal. Selain Anif Solikhin, Kominfo turut menghadirkan Muhammad Siswanto, Kepala Sekolah SMA 4 Kebumen. Dalam paparannya, Siswanto menyinggung etiks publik dalam dunia digital. “Yang saat ini saya lihat cenderung jahat kalimat dan kata-katanya,”ujarnya.
Ia mengingatkan kepada peserta webinar untuk menjaga etika dalam bermedia sosial. Gunakanlah bahasa-bahasa yang santun. “Bagaimana kita menjaga perasaan orang lain di dunia nyata, begitupula etika kita di media sosial. Jangan gunakan bahasa cacian. Pupuklah kedamaian dan persaudaraan,”katanya.
Masing-masing pembicara menyampaikan materinya selama kurang lebuh 25 menit. Acara kemudian ditutup dengan diskusi dan tanya jawab dari para peserta.