Kamis, Mei 2, 2024

Boedi Oetomo, Tiong Hoa Hwe Koan dan Kebangkitan Nasional

Must read

Kehadiran dan perkembangan organisasi modern di kalangan Tionghoa dan Arab ini turut mendorong lahirnya organisasi modern di kalangan pribumi. Tirto Adhi Soerjo, misalnya, sangat terinspirasi kemajuan peranakan Tionghoa dan Arab di Hindia ini. Ia sangat menganjurkan pribumi yang tertinggal dalam hal gerakan pada masa itu mendirikan organisasi modern pribumi serupa.

Percobaan Tirto Adhi Soerjo gagal dengan Sarekat Priyayi. Belakangan, pada 1908 Dr Wahidin dan Dr Soetomo juga secara tidak langsung terdorong untuk mendirikan Boedi Oetomo karena perkembangan ini. Sehingga pada 20 Mei 1908 menjadi momentum Kebangkitan Nasional bagi generasi berikutnya seperti Soekarno, Hatta dll untuk terus berjuang bagi kemerdekaan Indonesia.

Tidak mengapa jika THHK tidak disebut sebagai Organisasi Modern Pertama di Indonesia, tapi apakah peran THHK (terutama peran Agama Khonghucu di Indonesia sebagai dasarnya) untuk memicu Kebangkitan Nasional Indonesia bisa menjadi objek kajian menarik bagi para akademisi dan peneliti?

Presiden Soekarno dan para founding fathers Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak lulusan HIS. Soekarno tahu benar akan jasa-jasa Agama Khonghucu bagi bangsa Indonesia ini.

Jadi jika Peraturan Pemerintah No 1/Pnps/1965 menyebutkan Agama Khonghucu sebagai salah satu dari 6 agama di Indonesia, ini adalah merupakan manisfestasi dari penghargaan pemerintahaan Soekarno terhadap jasa pergerakan umat Khonghucu di Indonesia.

Satu hal yang bisa saya pastikan bahwa para penganut Khonghucu di Indonesia ialah pemegang teguh prinsip ajaran Khonghucu yang menyatakan di mana kita hidup dan dilahirkan maka di situlah kita wajib mengabdi dan dialah Indonesia Sang Ibu Pertiwi sesuai dengan prinsip Tiong Hoa Hwe Koan menjunjung tinggi ajaran Khonghucu dengan wajib berbakti pada tanah air di mana kita hidup dan mati.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional kawan-kawan. Hanya dengan Bhinneka Tunggal Ika-lah Indonesia yang disimbolkan dengan Garuda yang kokoh berdiri mencengkram Bhineka Tunggal Ika yang menjadi fondasi ia berdiri. Tanpa cengkraman kuat itu maka bukan mustahil Indonesia akan roboh.

Oknum-oknum penjual negara dan para komprador pengkhianat negara apapun suku dan etnisnya termasuk yang Tionghoa itulah musuh kita bersama sebagai bangsa Indonesia. Mereka harus kita eliminasi dari dari Ibu Pertiwi, jangan biarkan mereka menggegoroti negeri ini. Ayo Bangkit bersama sebagai kekuatan Kebangkitan Nasional.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article