Minggu, Mei 5, 2024

Piala Asia 2024

Must read

“Historis! Korea Bisa Dikalahkan”

Oleh: Sabpri Piliang, wartawan senior

Andaikan Park Byung-chul dan Cho Dong-yun, masih ada. Mungkin akan waswas membayangkan perempat final Piala Asia U-23, di Qatar, Kamis (25 April 2024). Korea Selatan versus Indonesia.

Masih membayang, 18 Juni 1975, saat Tim berjuluk “Ksatria Taeguk” ini dilibas oleh Risdianto-Iswadi Idris dkk, dengan skor 2-3, dalam Turnamen Anniversary Cup 1975. Atau turnamen memperingati Ulang Tahun Kota Jakarta.

Saya yang hampir selalu hadir di Stadion Utama Senayan (GBK), pada setiap turnamen tahunan Anniversary Cup, merasakan betul atmosfer itu. Prestasi Timnas yang kinclong, membuat GBK selalu penuh. Antusiasme begitu menggila. Penonton 100.000, bahkan saat final Pre-Olimpiade1976, GBK tumpahruah, mencapai 120.000. Saya menyaksikan langsung keriuhan itu.

Korea Selatan di era 1969-1977, selalu dihantui rasa waswas saat mesti berhadapan dengan Timnas Indonesia. Park Byung-chul, salah satu bintang Korea dari turnamen ke turnamen Asia, merasakan betul kekalahan demi kekalahan yang menyakitkan. Setiap kali ikut turnamen dan ada Timnas Indonesia, nyaris Korsel putus asa.

Di Turnamen Merdeka Games 1969, Kuala Lumpur, lewat gol-gol Pemain Timnas: Jacob Sihasale, Soetjipto Suntoro, dan Abdul Kadir, Korea Selatan diluluhlantakkan dengan skor 3-0. Kini, sejatinya, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinand, Rizky Ridho, Justin Hubner, dan lainnya, tak perlu rendah diri berhadapan dengan Tim Dunia tersebut.

Histori kehebatan sang pendahulu Timnas Indonesia, menjadi stimulus dan vitamin pada babak Gugur besok melawan Korsel.

Saya sempat termangu dan seperti tengah bermimpi. Kala melihat Bek Tengah dan Kapten Kesebelasan Rizky Ridho. Begitu kokoh dan cerdas mempertahankan lini Pertahanan, saat digempur oleh Tim peringkat lebih tinggi, Jordania.

Gaya Rizky Ridho bermain, pikiran saya menerawang ke Kapten Kesebelasan Indonesia 1969-1974, Anwar Ujang. Posisi Anwar Ujang di Bek Tengah, nomor punggung 5, dan ketenangannya. Itu tercetak dan ada pada Kapten Timnas Rizky Ridho.

Subjektivitas saya mengatakan, Rizky Ridho adalah Reinkarnasi Anwar Ujang. Anwar Ujang merupakan talenta, yang berawal dari ‘Bond’ Persika Karawang, menjadi pilihan pelatih Timnas saat itu. Sama seperti Rizky Ridho yang selalu menjadi pilihan coach Shin Tae Yong saat ini.

Bola ‘tiki taka’: Rizky Ridho, Justin Hubner, Nathan Tjoa On, Marselino Ferdinand, Ivar Jenner, Arhan Pratama, ditambah mumpuninya Kiper Ernando Ari Sutaryadi. Membuat Timnas ini, tidak lagi bisa disejajarkan dengan Malaysia, atau Myanmar.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article