Sabtu, April 27, 2024

Investasi konvensional, alternatif dana pensiun

Must read

Semua pekerja pada akhirnya akan memasuki masa pensiun. Biasanya, perusahaan sudah menyiapkan dana pensiun bagi karyawannya. Namun, sebagian orang merasa perlu menabung lebih banyak untuk hari tua untuk mendukung gaya hidup yang diinginkan.

Ada berbagai cara yang bisa dipilih untuk mempersiapkan dana pensiun.  Tetapi, bagi investor konservatif atau moderat cenderung memilih instrumen investasi konvensional yang terbilang “aman” dan minim risiko. Berikut ini adalah beberapa pilihan investasi konvensional yang bisa dijadikan sebagai alternatif dana pensiun di masa depan.  

Membeli Emas

Emas adalah salah satu pilihan investasi konvensional yang sudah digunakan oleh orangtua kita. Instrumen ini memang bisa “mengamankan” dari ancaman inflasi, dan nilainya tidak mudah turun. 

Gambar oleh Linda Hamilton dari Pixabay

Kita akan merasakan keuntungan dan pertambahan nilai yang cukup besar dari emas yang disimpan hari ini pada 5-10 tahun mendatang. Makanya, emas cocok dijadikan investasi jangka panjang untuk keperluan dana pensiun.

Jika ingin memilih logam mulia ini sebagai investasi dana pensiun, maka Anda harus membeli emas batangan, bukan perhiasan. Anda dapat membeli emas seberat 1-10 gram setiap kali mendapat bonus tahunan. Atau, Anda juga bisa mencicil emas di bank syariah, demi mendapat emas batangan yang lebih berat.

Menyimpan Deposito

Para orangtua yang sudah familiar dengan sistem perbankan, namun tidak berani mengambil investasi berisiko tinggi, biasanya memilih deposito untuk mengamankan harta dalam jangka panjang. Mereka menyimpan dana besar saat masih bekerja, dan berharap uang dalam deposito cair pada usia pensiun untuk membiayai kehidupan di hari tua. 

Dengan menyimpan dana di bank dalam waktu lama, maka Anda akan mendapat bunga yang besar. Anda juga bisa memilih cara konvensional ini untuk menyimpan dana pensiun.

Deposito memang menjanjikan keamanan uang Anda. Produk perbankan ini memiliki risiko rendah, tetapi cukup untuk “melawan” inflasi. Suku bunga yang ditawarkan cukup menarik ketimbang dengan hanya menabung saja. Namun, Anda tidak bisa berharap keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Menyiapkan Tanah

Generasi terdahulu juga menunjukkan cara investasi konvensional dengan membeli tanah seluas-luasnya. Kelebihan investasi tanah adalah pertambahan nilai yang besar, apalagi jika berada di lokasi strategis. Jadi, kita bisa mendapatkan keuntungan berlipat yang tak terbayangkan ketika menjual tanah saat pensiun kelak.

Namun, untuk berinvestasi tanah, kita perlu modal besar. Anda perlu waktu untuk menabung sambil berkejaran dengan kenaikan harga tanah yang kian menggila. Selain itu, Anda harus cerdik untuk memilih tanah di pinggiran dengan harga terjangkau, tetapi menjanjikan pertambahan nilai signifikan di masa depan seiring dengan arah pembangunan. Jadi, kalau perlu, Anda mesti memperkaya pengetahuan tentang perencanaan tata ruang daerah di masa mendatang.

“… instrumen investasi properti menjanjikan keuntungan besar jika dijual setelah 5-10 tahun ke depan, pada saat Anda membutuhkan dana pensiun.”

Membeli Properti

Properti juga merupakan cara investasi konvensional yang memerlukan modal besar. Tetapi, seperti halnya tanah, instrumen investasi ini juga menjanjikan keuntungan besar jika dijual setelah 5-10 tahun ke depan, pada saat Anda membutuhkan dana pensiun. Jika tidak dijual, Anda juga bisa memanfaatkan properti untuk kebutuhan tempat tinggal pribadi dan anak di masa depan, saat harga rumah sudah menjulang. 

Selain itu, investasi properti juga dapat menghasilkan uang, bahkan sebelum Anda melepasnya lagi ke pasaran. Anda bisa memanfaatkan properti yang dimiliki sebagai rumah kontrakan. Bayaran dari penyewa adalah pemasukan pasif yang bisa digunakan untuk membayar cicilan rumah –jika Anda membeli properti dengan mengangsur-, atau keperluan lainnya.

Gambar oleh rawpixel dari Pixabay 

Mulai Berbisnis

Jika Anda senang berniaga, maka bisa berinvestasi pada bisnis untuk dana pensiun. Dengan berbisnis, uang Anda akan terus berputar dan menghasilkan keuntungan yang bisa digunakan untuk membiayai hari tua. 

Namun, investasi pada bisnis bukan hanya sekadar menaruh uang, kemudian menunggu tumbuh dan berkembang. Anda juga perlu investasi pada waktu, tenaga, dan keterampilan sejak sekarang.

Jadi, selagi muda dan masih aktif bekerja, Anda perlu meluangkan waktu dan tenaga untuk belajar berniaga dengan benar, memahami dinamika bisnis yang digeluti, hingga merasakan sakitnya merugi. 

Dengan semua pelajaran itu, Anda bisa menjalankan bisnis yang menghasilkan keuntungan besar di kemudian hari. Atau, setidaknya Anda bisa punya bisnis yang stabil dan memberikan pemasukan lancar setiap bulan di masa pensiun.

Sebagian instrumen investasi konvensional membutuhkan modal besar, tapi memang menjanjikan keuntungan signifikan. Ada pula cara investasi konvensional dengan dana terbatas, tetapi hasilnya cukup bisa mengamankan harta Anda dari inflasi. Pilihlah instrumen investasi konvensional yang cocok dan sesuai dengan kemampuan finansial Anda.

Sumber: Qerja

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article