Kamis, Mei 2, 2024

Melawan ujaran kebencian di dunia maya

Must read

Ujaran kebencian adalah hal yang perbuatan yang tidak terpuji dalam dunia maya. Hal ini disampaikan CEO Royal Indonesia Travel dan Digital Practitioner Imaduddin Idrissobir dalam webinar Kementrian Komunikasi dan Informatika dengan tajuk melawan ujaran kebencian di dunia maya, yang berlangsung di Kabupaten Pati, Senin, 3 Agustus 2021.

Menurut Imaduddin ada lima cara agar terhindari dari ujaran kebencian, Yakni, hindari percakapan yang berbau penghinaan; kedua, jangan mudah terkecoh penistaan: ketiga, jangan mau diprovokasi dan selalu waspada teliti terhadap berita bohong, serta cerdas dalam menganalisa perbuatan tidak menyenangkan,” katanya.

Sementara itu Kepala Seksi Tenaga Kependidikan Siti Mutmainah mengatakan digital culture akan membentuk cara masyarakat berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat. “Dengan menggunakan teknologi dan internet akan terjadi digitalisasi seluruh aspek kehidupan,”ujarnya.

Masyarakat Indonesia terlebih dengan pandemi kovid 19 dipaksa lebih cepat memasuki dunia digital. Siswa diharapkan dapat memanfaatkan teknologi digital dengan memberikan manfaat sebesar-besarnya, bukan justru terjerumus pada hal-hal yang tidak produktif, apalagi berbuat jahat, membuat atau mengikuti ujaran kebencian atau hoax dengan tetap menjunjung nilai-nilai dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.

” Celakanya banyak orang tidak melihat validitas sebuah informasi, sehingga arus informasi demikian derasnya, dan menjelma menjadi Tsunami yang siap menerjang siapapun dan di manapun, bahkan tak jarang ia menjadi kekuatan penghancur bagi tatanan moral, sosial dan budaya masyarakat,” katanya.

Webinar ini terselenggara atas inisiasi Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Berlangsung hampir tiga jam penuh, Kominfo mengundang sederet pembicara handal di bidangnya. Ada Akhmad Firman Phd, yang juga turut membagikan ilmunya dari perspektif keamanan digital.

Kemudian Ali Arifin, Kanwil Kemenag PATI yang lebih banyak berbagi pengetahuan tentang Etika digital. Acara kemudian ditutup dengan sharing dan diskusi bersama Key Opinion Leader, Dianita Sari. Tanya jawab dari peserta menjadi penutup acara webinar literasi digital tersebut.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article