Kamis, Mei 2, 2024

Nojorono Kudus rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Must read

Tanam bibit tabebuya di Bendungan Logung

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni, Nojorono Kudus berinisiasi mengadakan kegiatan penanaman bibit Tabebuya di Bendungan Logung, Kudus, Jawa Tengah. Selaras dengan visi Nojorono Kudus untuk memiliki tanggung jawab sosial dan kesadaran pada lingkungan, inisiasi aksi penanaman ratusan bibit Tabebuya ini menjadi salah satu wujud nyatanya. Aksi ini sekaligus dijadikan momen untuk meningkatkan kesadaran akan kewajiban manusia dalam melestarikan bumi.

Kegiatan penanaman bibit Tabebuya turut dihadiri oleh T. Sugiyanto, selaku CSR Department Head PT Nojorono Tobacco International bersama beberapa perwakilan manajemen perusahaan, Apriliana selaku Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus, M. Khozim selaku Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juana, serta Agus Susanto selaku Kepala Camat Jekulo, Kudus.

“Hari Lingkungan Hidup, merupakan pengingat bagi semua orang untuk menjadi bagian dari aksi global yang menyuarakan perlindungan terhadap bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan gaya hidup ramah lingkungan. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata perusahaan terhadap pelestarian lingkungan,” terang T. Sugiyanto selaku CSR Department Head Nojorono Kudus.

Kegiatan penanaman bibit gagasan Nojorono Kudus ini, dikemas dalam seremoni tanam bibit bersama. Agus Susanto selaku Kepala Camat Jekulo, dalam sambutan pembukaan acara seremoni mengatakan, “Aksi tanam bibit ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi utama dan sejarah yang ada di Bendungan Logung Kudus, yaitu dimulainya kehidupan,”

Kegiatan ditutup dengan seremoni tanam bibit bersama yang dilakukan secara simbolis oleh perwakilan manajemen Nojorono Kudus dan perwakilan BBWS Pemali Juana, Dinas PKPLH, dan Kepala Camat Jekulo.

PT Nojorono Tobacco International

Merupakan salah satu perusahaan pelopor rokok kretek di Indonesia yang diinisiasi oleh Kang Hay yang menunjuk kedua menantunya yakni Ko Djee Siong dan Tan Djing Thay. Seiring dengan perkembangan bisnis yang maju, kemudian perusahaan dikukuhkan pada 14 oktober 1932 dan berpusat di Kota Kudus, Jawa Tengah.

Saat ini, PT Nojorono Tobacco International termasuk dalam kategori industri sigaret lima besar di Indonesia. PT Nojorono Tobacco International dikenal sebagai pemilik merek dagang Minak Djinggo yang diluncurkan tahun 1932. Minak Djinggo merupakan pelopor inovasi sigaret kretek tangan (SKT). Minak Djinggo bertahan di industri SKT hingga saat ini, cukup dikenal di kalangan petani dan nelayan.

Terobosan berikut dari perusahaan adalah diluncurkannya Clas Mild, produk LTLN (low tar low nicotine) di tahun 2003. Dalam kurun waktu dua setengah tahun, Clas Mild mengukuhkan diri sebagai produk kretek filter rendah tar dan nikotin (low tar low nicotine – LTLN) yang disukai konsumen hingga berhasil menjadi produk kretek filter terbaik di Indonesia.

“Kita bersatu untuk berdoa dan berkarya.”

Berkiprah selama hampir sembilan dekade, PT Nojorono Tobacco International memiliki warisan prinsip leluhur “Bersatu, Berdoa dan Berkarya” yang ditanamkan oleh pendiri dan diterapkan turun temurun oleh seluruh elemen perusahaan. Bersatu diartikan sebagai kebersamaan yang merupakan satu tekad dan keyakinan sebagai tumpuan dan dasar yang kokoh untuk melandasi kekuatan perusahaan. 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article