Sabtu, Mei 18, 2024

Prospek ekspor olahan kelapa

Must read

Bahan baku terbatas. Indonesia adalah produsen kelapa terbesar dunia, yaitu 18,74 juta ton. Diikuti Filipina 14,01 juta ton, India 11,17 juta ton, Srilanka 2,45 juta ton, Brasil 2,21 juta ton, Vietnam 1,45 juta ton, Papua Nugini 1,20 juta ton, Meksiko 1,16 juta ton, Thailand 895.000 ton, dan Miyanmar 545.000 ton (FAO, 2018).

Kelapa sawit merusak lingkungan. Produsen sawit terbesar dunia adalah Malaysia dan Indonesia. Produksi kelapa sawit yang efisien menghasilkan produk kompetitif sehingga menguasai pasar minyak nabati dunia penyebab Uni Eropa membuat hambatan non-tarif berupa kerusakan lingkungan.

Karenanya, eksportir minyak sawit di Eropa memberi persyaratan tidak merusak lingkungan hidup, seperti penyebab banjir di wilayah operasi perkebunan kelapa sawit. Implikasi tuduhan merusak lingkungan, eksportir minyak sawit ke Eropa mesti waspada.

Saat ini penjualan produk industri olahan kelapa memasuki masa emas di pasar dunia karena belum ada hambatan perdagangan. Sudah saatnya, pemerintah dan pengusaha mengantisipasi isu-isu di negara tujuan penerima olahan kelapa agar aksi boikot kelapa sawit tidak menimpa produk olahan kelapa.

Selain itu, pengelola industri olahan kelapa memberikan kesejahteraan karyawan sesuai regulasi nasional dan internasional guna mencegah target investigasi negara tujuan ekspor kelapa dan olahannya karena melanggar harkat marbat manusia. Semoga tidak terjadi di Indonesia.

Suryo Winarno, Praktisi Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Industri Makanan.
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article