Minggu, Mei 19, 2024

Wajah SDM industri hospitality 2022

Must read

Hal yang lain yang penulis harapkan adalah alangkah bijak jika Kementrian Pariwisata dan Kementrian Tenaga Kerja membuka pelatihan grooming untuk para pekerja hotel demi memperkuat SDM. Termasuk di dalam modul pelajaran sertifikasi kompetensi tenaga kerja? Kebiasaan yang terjadi adalah banyak pihak hotel tidak ingin mengeluarkan uang ekstra untuk pelatihan. Bisa dimengerti karena biasanya para pekerja akan pindah ke lain hotel ketika merasa mereka sudah semakin pintar dan mempunyai nilai jual lebih.

Hal-hal yang paling gampang dilihat dalam kehidupan hotel sehari-hari adalah masalah grooming, tata cara membawa diri. Hal yang sederhana saja, seperti sudahkah memberi salam kepada tamu ketika berpapasan?

Kenapa para waiter dan waitress mengobrol di restoran dan tidak memperhatikan kebutuhan tamu yang sedang duduk di restoran dan memerlukan perhatian?

Kenapa staf hotel memaksakan diri masuk lift bersama para tamu hotel – padahal sudah jelas peraturannya, bahwa mereka tidak boleh menggunakan fasilitas untuk tamu dengan fleksibilitas sesuai peraturan perusahaan. Apabila ada tamu di dalam lift yang terbuka, staf tidak boleh ikut masuk ke dalamnya.

Jika Bali saja yang menjadi tolak ukur pariwisata Indonesia masih kedodoran dalam hal rekrutmen SDM yang skillfull dan well-groomed sesuai jenjang karir dan kualifikasi jabatan yang disandang, yaitu dari Rank & File, supervisor sampai manager, bagaimana dengan destinasi lainnya yang sedang dikembangkan termasuk daerah-daerah di luar Bali?

Di industri hospitality paket kompeten dan kompetensi pekerjanya sangat komplek, sebab berhubungan dengan bisnis emosi manusia lainnya sebagai sumber interaksi; terutama tamu-tamu hotel, dan solusi yang dibuat harus selalu tepat waktu.

SDM hotel harus mengerti psikologi pelayanan, latar belakang kultur kastemer, komunikasi sampai bahasa untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik.

Secara psikologis pemetaan parameter kepuasaan tamu adalah abstrak bisa jadi menyesuaikan personal demand. Sebagai contoh untuk wisatawan backpacker mungkin hanya perlu standar akomodasi yang aman dan bersih. Tetapi untuk kelas wisatawan luxury memerlukan banyak hal detil yang harus disediakan untuk mendapat nilai excellent.

Room Service Walkway – AMANJIWO

Tentu pertanyaannya adalah, SDM sekelas apa yang ingin kita miliki untuk mencapai target kunjungan wisman yang tiap tahun target nya dibuat selalu meningkat?

Apakah pemerintah bersedia menfasilitasi pelatihan bahasa dan membuka grooming school untuk SDM pariwisata terutama untuk para pekerja hotel bintang 4 ke bawah?

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article