Selasa, Mei 7, 2024

Ade Armando, kekerasan massal, dan indeks permusuhan sosial

Must read

Selama itu pula Ade Armando dianiaya. Ia sendirian. Terkulai. Tak berdaya. Ia hanya mampu meliundungi wajah dengan dua tangannya.

Terasa tindakan kekerasan itu tak hanya ingin menganiaya Ade. Tapi juga ingin membuatnya malu dengan cara hampir menelanjangi Ade.

-000-

Ilmu sosial memiliki dua terminologi untuk peristiwa kekerasan bagi perbedaan sikap politik ataupun agama di kalangan masyarakat.

Pertama adalah social trust. Itu mengacu pada sentimen saling percaya antar warga negara. Atau keakraban warga negara. Lawannya adalah social distrust: permusuhan, saling tak percaya, dan saling benci antar warga negara.

Kedua, social hostility index. Ini index untuk mengukur seberapa gawat permusuhan antar kelompok di masyarakat akibat sikap keagamaan.

Negara yang bahagia, negara yang makmur, negara yang maju, acapkali ditandai oleh tingginya social trust. Juga negara bahagia itu diwarnai oleh rendahnya social hostility.

Sebaliknya, negara yang terbelah, negara yang sentimen agamanya sangat komunal, acapkali juga itu negara yang ekonominya menengah ke bawah, ditandai oleh rendahnya social trust, dan tingginya social hostility Index.

Pew Research Center mengelompokkan Indonesia sebagai negara dengan social hostility yang tinggi. Indonesia disamakan dengan India, Pakistan, Irak, Iran, bahkan Afganistan*.

Kasus perusakan mesjid Ahmadiyah di berbagai wilayah Indonesia menambah buruknya level social hostility di Indonesia di mata dunia.

Sikap permusuhan atas pandangan politik ataupun agama selalu potensial tersimpan dalam batin setiap individu. Namun dua hal yang membedakan hasil akhirnya.

Artikel sebelumnya
Artikel berikutnya
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article