Sabtu, Mei 4, 2024

Jangan takut melaporkan akun yang bermasalah dan meresahkan di ruang digital

Must read

Etika berinteraksi di media sosial sangat perlu diperhatikan para pengguna internet agar tidak berujung pada hal yang buruk. Apalagi, bangsa Indonesia telah lama dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi adab kesopanan.

“Syarat dasar dalam berinteraksi di internet, gunakan bahasa yang baik dan sopan juga apabila kita mengunggah foto, informasi, video sebaiknya mengedepankan nilai-nilai kesopanan dan tidak mengandung SARA hingga pornografi,” kata pegiat literasi komunitas Al Farid saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Melawan Ujaran Kebencian di Dunia Maya” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (3/12/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Farid mengatakan, sikap bijaksana dalam memberikan tanda like, love, dan suka juga krusial diperhatikan sesuai konteksnya.

“Bijaksana pula dalam meneruskan foto, informasi, video yang Anda terima di media sosial. Bijaklah dalam memberikan komentar dan bila meneruskan foto atau video sebaiknya tidak dipotong yang dapat memberikan perbedaan makna atau persepsi,” kata Farid.

Menurut Farid, apabila melakukan screenshot percakapan, hendaknya tidak digunakan untuk merugikan orang lain. Bila mengunggah foto atau informasi yang kita dapatkan dari orang lain dari media sosial sebaiknya menyertakan sumber untuk menghormati hak cipta.

“Jangan pernah takut untuk melaporkan akun yang bermasalah dan meresahkan, juga jangan memberikan informasi yang bersifat pribadi saat berinteraksi di media sosial,” tutur Farid.

Farid mengajak mengenali interaksi yang dilakukan. “Mari berteman dengan orang yang kita kenal sebelumnya saja. Apabila teman baru, lebih baik kita telusuri dulu informasi tentang dia dan apabila mencari teman sebaiknya yang satu kesepahaman dengan kita,” ajaknya.

Farid berharap, para pengguna berteman hanya dengan orang yang menggunakan identitas asli saja dan memverifikasi akun teman tersebut dengan cara, di antaranya: cek foto cek history-nya dan cek dengan siapa mereka berteman. “Bila kita mengikuti follow atau subscribe sebaiknya akun yang telah terverifikasi,” tegasnya.

Narasumber lain dalam webinar itu, digital marketer Rhesa Radyan Pranastiko menambahkan, cara aman dalam berinternet butuh perhatian beberapa hal. “Selalu log-out setelah masuk ke jejaring media sosial atau akun pribadi. Contohnya setelah membuka email,” ungkapnya.

Rhesa mengatakan, apa pun jenis perangkat yang digunakan agar tak lupa selalu mengaktifkan pengaturan privasi di akun pribadi. Contohnya, memberi kata sandi di setiap aplikasi media sosial yang kita miliki agar tak sembarang orang bisa membukanya.

“Buatlah susunan password yang rumit dan kuat setelah itu verifikasi ke nomor yang aktif. Menjelajah informasi di internet dengan aman dengan membuka situs yang terpercaya saja. Jangan membuka web yang tidak dikenal atau link aneh yang justru bisa membuat informasi atau data pribadi dicuri,” terang Rhesa.

Webinar yang dipandu oleh moderator Bobby Aulia itu, juga menghadirkan narasumber praktisi kehumasan Sekretariat Negara Firmannamal, Kabiro Detikcom Jateng DIY Muchis Budi, dan Nanda Candra sebagai key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article