Kamis, Mei 2, 2024

Literasi digital untuk menguatkan wawasan kebangsaan

Must read

Literasi digital menyediakan berbagai macam informasi dan pengetahuan yang bermanfaat. Literasi digital juga membantu proses pemahaman terkait wawasan kebangsaan.

“Dengan tersedianya pengetahuan yang beragam dari internet itu, mestinya dapat menambah wawasan yang luas terutama wawasan kebangsaan,” ujar Kaprodi Magister Ilmu Administrasi Fisip Untirta Banten Ipah Emi Jumiati saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Memupuk Rasa Kebangsaan Sejak Dini Melalui Dunia Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (24/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti 300-an peserta itu, Ipah mengatakan wawasan kebangsaan sendiri diartikan sebagai sebuah cara pandang yang dilandasi kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri serta lingkungannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari sini, lanjut Ipah, besar manfaat literasi digital karena berkaitan dengan kegiatan mencari dan memahami informasi yang dapat menambah wawasan individu sekaligus meningkatkan kemampuannya lebih kritis atas informasi, juga penguasaan kosakata dari berbagai informasi yang dibaca.

“Literasi juga meningkatkan kemampuan verbal individu serta dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi dan menambah kemampuan membaca, merangkai kalimat serta menulis informasi,” tutur Ipah.

Untuk meningkatkan literasi digital, Ipah mendorong pengguna internet membiasakan diri memperbanyak informasi fakta dan memblokir informasi hoaks. “Perlu juga memperkenalkan budaya Indonesia, namun tetap menjaga etika saat berinteraksi di ruang digital,” katanya.

Ipah mengatakan untuk menjalankan prinsip literasi digital perlu dilakukan pemahaman. Artinya masyarakat perlu memiliki kemampuan untuk memahami informasi yang diberikan media baik secara implisit maupun eksplisit.

“Karena ada sifat saling ketergantungan, artinya antara media yang satu dengan lainnya saling bergantung dan berhubungan karena faktor sosial, media saling berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat dan di satu sisi ada kurasi,” kata dia.

Saat ini, kata Ipah, masyarakat memiliki kebutuhan juga untuk mengakses memahami serta menyimpan informasi untuk dibaca di lain hari.

Ipah menambahkan indikator kecakapan digital yang perlu dimiliki di masa pandemi Covid ini banyak ragamnya. Mulai kecakapan dalam menggunakan aplikasi yang mendukung pembelajaran, kecakapan menggunakan aplikasi digital marketing, juga kecakapan menggunakan aplikasi untuk membuat konten kreatif hingga kecakapan menggunakan aplikasi bidang keuangan dan perbankan.

Narasumber lain yang juga dosen UNS Rino Ardhian Nugroho mengatakan, keamanan digital menjadi hal yang pokok dikuasai karena menjadi proses untuk memastikan penggunaan layanan digital baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman dan nyaman.

“Keamanan digital yang harus ditekankan adalah keamanan perangkat digital, pengamanan identitas digital dan waspada penipuan digital, juga waspada rekam jejak digital dan keamanan digital bagi anak,” urai Rino.

Pengetahuan dasar mengenai lanskap keamanan digital internet dan dunia maya menjadi sebuah keniscayaan. Hal itu dimaksudkan agar pengguna juga aman menggunakan mesin pencarian informasi, cara penggunaan dan pemindahan data, dan nyaman dalam memakai aplikasi percakapan media sosial.

Webinar yang dimoderatori Dannys Citra itu juga menghadirkan narasumber ketua Baznas Boyolali Jamal Yazid, perencana Bappenas Agus Manshur, serta dimoderatori Dannys Citra dan Venabela Arin sebagai key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article