Kamis, Mei 2, 2024

Perginya penjaga independensi media

Must read

Wafatnya wartawan senior Toriq Hadad membawa duka bagi jurnalisme Indonesia. Ia gigih memperjuangkan independensi media dari pembredelan oleh penguasa dan ancaman korporasi bermasalah.

Toriq Hadad wafat pada Sabtu pagi, 8 Mei 2021, di usia 61 tahun. Jurnalis dan Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk ini menjaga majalah Tempo tetap bersuara ketika ditutup pemerintah Orde Baru pada 1994 melalui gerilya media digital. 

Ia memimpin pasang-surut media ini dengan ketelitian dan akurasi tinggi. Mengawali proses transformasi digital Tempo. 

Toriq Hadad, orang Surabaya kelahiran tahun 1960, pada 2005 menjabat Pemimpin Redaksi Koran Tempo. Setahun kemudian, ia memimpin Majalah Tempo sekaligus menjadi Direktur PT Tempo Inti Media Tbk. pada 2017 Toriq, diangkat menjadi Direktur Utama.

Perjalanan panjang, sebelum mencapai jabatan tertinggi tersebut.

Toriq bergabung dengan Tempo setelah ia meraih gelar sarjana pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1984. Setelah itu, ia menjadi Kepala Biro di Jawa Timur pada 1987-1989. Tiga tahun kemudian, pria kelahiran Surabaya 1960 ini menjabat sebagai Kepala Biro Jakarta.

Pada 1995, bersama almarhum Yusril Djalinus dan sejumlah wartawan, Toriq mendirikan situs berita online pertama di Indonesia yaitu Tempo Interaktif, yang kini menjadi Tempo.co. Langkah mendirikan portal berita online ini merupakan buntut pembredelan Tempo oleh rezim Soeharto kala itu.

Di Tempo, jabatan berarti kerja berat, tanggung jawab tinggi, tapi tak dikenal banyak orang. Artinya, tidak hanya disiplin kerja di redaksi yang wajib dijaga, tapi semangat semua awak media juga harus terus berkobar.

Toriq telah menjalankan tugasnya dengan prima sejak Majalah Tempi terbit kembali, Oktober 1998. Alumni Institut Pertanian Bogor ini tidak hanya dikenal sebagai wartawan yang tangguh, tapi juga seorang manajer yang piawai.

Berkat kepemimpinan dan ketekunannya, sistem jenjang karier redaksi Tempo mengalami perbaikan yang terus-menerus dan sistematis. Rasa tanggung jawabnya yang tinggi menyebabkan Toriq menjadi sosok yang menjadi jangkar kestabilan di ruang redaksi yang cenderung centang-perenang itu.

Pengamat sepak bola ini juga berhasil menyempurnakan kebijakan pemberitaan di Majalah Tempo, Koran Tempo, dan Tempo Interaktif sehingga terbentuk sinergi yang paling optimum di antara ketiganya.

Pada 2017, Toriq menjabat Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk. Hingga akhir hayatnya, Toriq Hadad terus memperkuat pola konvergensi (cetak, online dan tivi akan menjadi satu kesatuan) di lingkungan Tempo Media Group.

Selamat jalan, Mas Toriq Hadad.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article