Minggu, Mei 5, 2024

Semarang in 3 Days

Must read

Di 11/22 inilah kami menikmati candle light dinner, meski tidak berduaan, tapi terasa romantisnya. Steaks, atau aneka pizza, menjadi makanan yang pas nutuk menemani malam itu, apalagi ditambah pairing dengan bir atau Singapore Sling. Klop, deh!

Hari Ketiga

Hari ketiga sebetulnya tidak seharian penuh, karena siangnya kami harus menuju ke Stasiun Tawang, ada yang ke Bandara Jenderal Ahmad Yani, transportasi yang akan membawa kami kembali ke Jakarta.

Maka, venue yang tuju tidak jauh-jauh dari oleh-oleh, apalagi kalau bukan lumpia, makanan khas Semarang. Lumpia juga termasuk warisan budaya dunia UNESCO.

Lumpia, ditemani wedang secang ala Cik Meme.

Salah satu lumpia (kadang ditulis lunpia) yang legendaris adalah Lunpia Cik Meme di jalan Gajah Mada. Dulu, merek ini dikenal sebagai Lunpia Delight, namun pada tahun 2016 berganti menjadi Lunpia Cik Meme, diambil dari nama pemiliknya, sekaligus mencitrakan tradisional.

Keterampilan Cik Meme membuat lunpia diturunkan langsung dari master chef-nya Tan Yok Tjay, keturunan asli dari sang pelopor lunpia. Jadi silsilahnya Cik Meme ini generasi ke lima dari lunpia Gang Lombok dan generasi ketiga dari lunpia Mataram.

Lunpia Cik Meme memang kental dengan cerita perjuangannya membangun usaha dan mengembangkan brand-nya. Tapi yang lebih penting, lunpia yang memakai bahan utama rebung (sayur bambu muda), sebagai ciri khas lunpia Semarang ini adalah rasanya yang istimewa.

Artikel sebelumnya
Artikel berikutnya
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article