Kamis, Mei 2, 2024

ShellBank – aplikasi basis data DNA untuk memutus perdagangan penyu ilegal

Must read

“Dengan ShellBank, kita sekarang dapat menelusuri, melacak, dan melindungi penyu. DNA dari produk yang disita akan dicocokkan—seperti telur atau pernak-pernik karapas penyu— dengan referensi basis data yang sekarang kita bangun, kita juga dapat mengidentifikasi titik perburuan dan mengidentifikasi populasi penyu yang paling berisiko,” kata Michael Jensen, koordinator genetika spesies, WWF Internasional.

Referensi basis data tersebut terdiri dari data genetik yang dikumpulkan dari sarang dan tempat penyu mencari makan, serta penyu yang ditangkap ataupun terdampar. Ketika semua penyu betina kembali ke tempat penetasannya untuk berkembang biak dan bertelur, penanda genetik diturunkan dari ibu ke anak, sehingga terdapat keunikan pada setiap daerah sarangnya.

Penanda unik ini dapat dianalisis menggunakan DNA dan akan diunggah ke dalam basis data global ShellBank yang memungkinkan dapat dilakukan perbandingan DNA yang diekstraksi dari barang yang disita. Hal ini merupakan sebuah langkah penting menuju penegakan dan perlindungan yang lebih efektif untuk penyu.

Dengan menghubungkan berbagai basis data DNA penyu, bersama dengan para mitra global dan kolaborator, disatukan, sehingga membentuk sebuah dasar bagi ShellBank. Alat ini siap untuk diuji coba dan dipraktikkan langsung saat ini. Maka, kami meminta kepada para konservasionis, komunitas, pemerintah dan peneliti untuk berpartisipasi dan membantu dalam membangun ShellBank di ShellBankProject.org.

“Pada saat basis data global untuk ShellBank tumbuh dan berkembang, maka hal ini akan dapat mengubah upaya konservasi penyu secara global untuk mengidentifikasi tren perdagangan illegal, serta melakukan upaya-upaya yang ditargetkan akan berkontribusi dalam membongkar perdagangan yang mengancam spesies ikonik ini,” kata Prof. Rob Ogden, Direktur TRACE Wildlife Forensics Network.

ShellBank adalah proyek multi-kolaborasi yang disumbangkan oleh banyak organisasi. Proyek ini dipimpin oleh WWF melalui kemitraan dengan Australian Museum Research Institute, NOAA Fisheries Southwest Fisheries Science Center, dan TRACE Wildlife Forensics Network dengan banyak mitra yang berkontribusi.

“Di Indonesia semua jenis penyu merupakan biota laut yang dilindungi penuh melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomer 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Untuk itu, kami mendukung pemberantasan perdagangan ilegal terhadap semua spesies laut yang dilindungi.”

“Pada Agustus lalu, bersama PSDKP KKP dan Baharkam Polri, WWF telah memberikan pelatihan kepada penegak hukum sebagai garda terdepan untuk menjaga dan membongkar jaringan perdagangan ilegal di Indonesia. Dengan adanya Shellbank, harapannya dapat memudahkan semua pihak khususnya untuk melindungi penyu,” ujar Dr. Imam Musthofa Zainudin selaku Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article