Ketika berperang melawan Belanda, orang-orang Tempasuk tak hanya membawa senjata, namun membawa alat kesenian dari daerahnya. Alat musik yang dibawa tersebut adalah Kelintang Perunggu.
Kondisi dari seni musik ini terancam punah. Salah satu penyebabnya adalah sudah tidak banyak yang bisa memainkan. Kelitang Perunggu di Tanjung Jabung memiliki 18 jenis irama atau pukulan. Orang yang bisa memainkan 18 irama tersebut bisa dihitung jari dan rata-rata sudah uzur.
Selama kurang lebih tujuh hari, 20 peserta akan belajar bersama maestro Kelintang Perunggu dengan harapan para pegiat seni budaya muda tersebut dapat menjadi pelopor untuk melestarikan dan memajukan Kelintang Perunggu.