Rabu, Mei 8, 2024

Dilarang merasakan kenikmatan

Must read

“Wahai sosok feminin! Betapa agung dikau!”

Hildegard dari Bingen percaya “darah yang meninggalkan bercak adalah darah dari peperangan, bukan darah menstruasi,” dan secara terbuka ia mengajak semua untuk merayakan kegembiraan terlahir sebagai perempuan. 

Dalam tulisan-tulisannya tentang obat-obatan dan ilmu alam, ia dengan berani membela kenikmatan seksual perempuan sedemikian sehingga membuat gerejanya luar biasa dan unik untuk Eropa masa itu. Sungguh cerdas dan bijak untuk ukuran seorang pemimpin biara perempuan yang hidup dalam dan dibentuk oleh tradisi yang ketat, seorang paling perawan dari antara perawan, Hildegard menyatakan kenikmatan cinta yang membara dalam darah lebih tajam dan mendalam pada perempuan dibanding pada lelaki:

“Pada perempuan, perumpamaannya seperti kenyamanan sinar matahari, yang dengan lembut menghangatkan bumi dan menjadikannya subur.”

Satu abad sebelum Hildegard, tabib ternama Persia Ibn Sina memasukkan dalam Kanon Kedokteran karyanya uraian lebih rinci tentang orgasme perempuan,“dari saat ketika daerah seputar matanya mulai memerah, napasnya mengencang, dan ia mulai menggagap.”

Karena kenikmatan percintaan adalah urusan laki-laki, terjemahan Eropa atas karya2 Ibn Sina menghilangkan bagian tersebut.

Eduardo Galeano

“Mirrors”

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article