Jumat, Mei 3, 2024

Good Seed vs Bad Seed

Must read

Jadi, pertikaian Muhammad SAW dengan Abu Sofyan di zamannya, atau Ali dan Muawiyah di era kemudian, serta Husain dengan Yazid setelahnya; itu perang “keluarga”. Perang antara “good seed” dengan “bad seed”. Sejak awal, buyutnya Yazid (Abdu Syams), itu sudah memusuhi buyutnya Husain (Hasyim). Padahal mereka satu ayah.

Penentang utama dakwah Muhammad dari Bani Hasyim, itu Abu Sufyan dari Bani Umayyah. Abu Sufyan masuk Islam agak telat, setelah terjepit dan Makkah sudah ditaklukkan Muhammad. Namun Nabi kita punya karakter luhur luar biasa. Dalam hal ini, ia memaafkan Abu Sufyan dan benar-benar dianggap saudara (licik)-nya. Muawiyah juga punya karakter seperti ayahnya. Ia juga “menyelinap” dalam Islam.

Lalu lewat label-label Islam itulah ia memerangi turunan Muhammad SAW. Dikemudian hari ia menyusun strategi dan kekuatan untuk merebut kekhalifahan dari Ali. Kelihaian ‘zionisme’ yang dibangunnya ternyata efektif. Beserta anaknya, ia meracun Hasan, menjagal Husain, dan kemudian secara terus menerus menghabisi para penjaga nilai-nilai Islam yang dianggap berseberangan.

Selanjutnya ia mampu membangun sebuah ideologi yang masih berkembang sampai hari ini. Meng-create hadis-hadis palsu. Menciptakan juru dakwah untuk menyebarkannya. Bagi sekelompok orang yang umumnya tidak begitu simpati dengan keluarga nabi, Muawiyah dianggap “suci”, dengan gelar Radhiallahu Anhu. Zionisme, meskipun tidak disukai kelompok idealis, faktanya memang selalu berhasil membangun imperium. Bani Umayyah pun cukup berhasil menguasai dunia Islam.

Namun jangan ditanya apa kerusakan yang mereka lakukan saat berkuasa. Ngeri! Sehingga mereka dan kaum seperti mereka secara simbolik disebut dalam Al-Quran sebagai “pohon terkutuk” (syajarah mal’unah, QS. Al-Isra: 60). Dalam ilmu nasab sering dilabelkan “mal’un” (bad seed) kepada nasab-nasab palsu.

“Pohon” bermakna “pohon nasab”, keturunan yang memang “bad seed”. Watak jahatnya sudah mendarah daging dari generasi ke generasi. Dari buyut sampai cicitnya para penjahat semua, namun memakai jargon Islam. Halus permainannya. Keberadaan mereka menjadi ujian besar (fitnah) bagi kita semua. Yahudi zionis juga begitu, licin cara mainnya. Bahkan memakai nama “Israel” (Nabi Yaqub) untuk melegalkan gerakan Neo Nazisme mereka.

Dalam Islam juga begitu, mengusung tema “pemurnian tauhid” dan sebagainya untuk mentakfirkan, memusuhi dan menghabisi saudaranya yang lain. Itu semua, termasuk wahabisme ekstrim, adalah bentuk-bentuk Neo Nazisme.

Allah SWT, dalam banyak ayat, mengajarkan kita untuk berdoa agar kita dan keturunan kita terhindar dari pewarisan DNA dan perilaku “bad seed”:

رَبَّنا هَبْ لَنا مِنْ أَزْواجِنا وَذُرِّيَّاتِنا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنا لِلْمُتَّقِينَ إِماماً

“Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Furqan: 74).

Wallahu ‘alam bish-shawab.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article