Jumat, Mei 3, 2024

Pledoi dan kritik untuk Ade Armando

Must read

Permusuhan yang makin tajam antara Ade cs dengan kelompok Islam konservatif tak bisa dipisahkan dari polarisasi politik cebong vs kadrun. Ade pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pertempuran kursi gubernur vs Anies Baswedan. Dia juga pembela paling gigih Joko Widodo dalam persaingannya dengan Prabowo Subianto. Ade pendukung setia kebijakan-kebijakan publik Pemerintahan Jokowi.

Polarisasi politik yang superficial itu tetap bertahan meski Anies dulu juga pendukung Jokowi, dan meski Prabowo kini sudah bergabung dalam Pemerintahan Jokowi. Polarisasi politik itu terus bertahan dan terus dipelihara, ironisnya termasuk oleh orang-orang terdekat Ade Armando sendiri.

Menurut saya, kita tak mungkin membangun toleransi di dalam Islam maupun antar pemeluk agama, jika kita membabi-buta mendukung satu pihak, bahkan jika yang didukung adalah slogan kebhinnekaan.

Saran saya kepada Ade Armando sekarang sama dengan saran saya terhadap Ulil dan JIL di masa lalu:

Menahan diri mendiskusikan agama di ruang publik yang kontroversinya justru bersifat memecah-belah dan mengalihkan perhatian kita dari problem-problem bangsa yang urgent.

Mengambil agama, khususnya Islam, sebagai teologi-inspiratif yang membebaskan: membela orang-orang yang tertindas, tersingkir dan terdzalimi dari kalangan agama manapun, di Jakarta, di Wadas, di Sangihe, di Papua. Bukan membela rezim/pemerintahan yang menindas, baik SBY maupun Jokowi. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article