Minggu, Mei 5, 2024

Fitnah keji wartawati TV nasional terhadap saya dan Farid Gaban

Must read

Mengumpulkan klaim bukan tugas saya. Tapi, karena sekeretaris redaksi berhalangan saya diminta sementara melakukan tugas sambil menunggu pemimpin redaksi datang dari luar kota untuk pencairan klaim. 

Penjelasan sesederhana ini tidak diterima saudari Irine. Padahal, bersamaan dengan klaim saudari Irene, juga ada dua klaim lain yang juga menunggu kedatangan pemimpin redaksi. 

Peristiwa pada November 2015 inilah yang bagi saya justru pertama kali saya memiliki masalah dan konflik dengan Irine. Dan dalam kejadian ini justru Irine lah yang melakukan kekerasan fisik dengan melempar kertas klaim ke wajah saya. 

Ini sekali lagi menunjukkan bahwa saya dianggap tidak lebih tinggi dari Irine sebagai pelaku kekerasan. 

IRINE: 

Saat saya datang ke ruangannya suasana kantor sedang ramai. di ruangannya ada ada 1 orang tp orang itu pergi. Lalu saya ditarik dan dia mencoba melakukan perkosaan di ruangannya siang hari.

ZAHARI:

Saya tidak punya ruang kerja pribadi. Ruang kerja saya adalah garasi terbuka tempat karyawan karyawan GeoTimes lalu-lalang keluar-masuk kantor.

Jadi tidak mungkin saya menarik dia ke ruangan pribadi saya, karena saya tidak punya ruang kerja pribadi. Apalagi di siang hari ketika banyak orang sangat mungkin lewat depan meja saya.

Kalaupun Irine kerap ke ruangan saya yang terbuka, biasanya untuk urusan menukar uang receh untuk ongkos ojek atau meminjam sepeda motor untuk liputan. (Kendaraan dinas saya adalah sepeda motor).  

IRINE: 

Saya berhasil lari dan minta tolong ke teman2 yang ada di ruang redaksi dan pelaku berhasil mengejar saya dan dia menjambak rambut saya dan kepala saya dibenturkan ke besi rangka ruang kaca. Banyak saksi yang melihat karna sekali lagi kejadian ini siang hari.

ZAHARI: 

Setelah melempar kuitansi ke muka saya, Irine pergi ke ruang redaksi. saya mengejar dia untuk menjelaskan sekali lagi bahwa kuitansi reimburse itu tak bisa diproses sebelum ada tanda tangan pemimpin redaksi.

Sangat tidak mungkin saya menjambak dan membenturkan kepalanya di depan orang banyak tanpa ada satupun dari mereka yang bereaksi. 

Artikel sebelumnya
Artikel berikutnya
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article